Kebenaran pernyataan Freddy semakin kuat, Skandal besar menghampiri Indonesia!!

Media Online Antara – Apabila dilihat dari leluasanya gembong narkoba Freddy Budiman dalam menjalankan bisnis haramnya padahal sedang ada di penjara, Peneliti Indonesia Legal Rountable (ILR) Erwin Natosmal Oemar mengungkapkan adanya kemungkinan pengakuan dari Freddy Budiman soal adanya orang kuat dan `Uang Setor` pada oknum dan pejabat di balik bisnis narkobanya tersebut benar adanya.

“Menurut saya, testimoni itu ada benarnya jika melihat akses yang dimiliki Freddy Budiman. Freddy tidak akan mungkin bisa seleluasa itu tanpa bermain dengan oknum penegak hukum,” tuturnya saat dikutip rahasiakan.com.

Bacalah: Luapan kekesalan Ratna pada Jokowi dan Menterinya

Dilain pihak, Agustinus pohan selaku Pakar hukum dari Universitas Parahyangan mengatakan testimoni Freddy harus menerima perhatian dari polri, dan juga Tito Karnavian sebagai Kapolri juga harus melakukan invetigasi yang mendalam untuk mengungkap benar atau tidaknya pernyataan dari Freddy tersebut.

Kebenaran pernyataan Freddy semakin kuat, Skandal besar menghampiri Indonesia

“Testimoni tersebut harus mendapat perhatian dari pimpinan polri,” ucapnya.

Sebelum itu, Koordinator KontraS, haris Azhar dalam pesan singkat telah menceritakan pernyataan Fredyy saat bertemu dirinya mengenai sejumlah uang yang diberikan Freddy pada BNN sebagai `Uang Setor` dari bisnis narkobanya.

“Dalam hitungan saya selama beberapa tahun kerja menyelundupkan narkoba, saya sudah memberi uang Rp 450 miliar ke BNN,” kata Freddy pada Haris.

“Saya sudah kasih Rp 90 miliar ke pejabat tertentu di Mabes Polri.”

Testimoni lengkap Freddy Budiman telah ditulis Haris dan beredar luas di jejaring sosial.

“Bahkan saya menggunakan fasilitas mobil TNI bintang dua, di mana si jenderal duduk di samping saya ketika saya menyetir mobil tersebut dari Medan sampai Jakarta dengan kondisi di bagian belakang penuh barang narkoba. Perjalanan saya aman tanpa gangguan apapun,” cerita Koordinator KontraS tersebut, (29/7).

BNN juga pernah, lanjut Haris, diberitahu oleh Freddy soal keberadaan pabrik narkoba yang berada di Cina.

Akan tetapi petugas BNN akhirnya kembali ke Indonesia dan tidak dapat melakuakn apapun.

Freddy pun mengungkapkan berbagi hasil dari keuntungan penjualan yang bernilai puluhan miliar rupiah itu pada sejumlah pejabat institusi tertentu, termasuk Mabes Polri yang membantu mengamankan bisnis narkobanya.

Apabila benar pernyataan dari Freddy, akan menjadi skandal yang sangat besar untuk Indonesia, tapi dikembalikan lagi ke publik yang akan emnunggu kepastian dari jawaban itu.(SR)

loading…

Source link

Tweet