Bakal Rame….!! Digugat Kader Demokrat, 100 Pengacara Siap Bela SBY






BACAKABAR.com – Sebanyak 100 pengacara bakal disiapkan untuk membela Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang digugat kader setelah dipecat oleh induk partai.


Diketahui, kader Demokrat Yanrizal Usman menggugat SBY dan Sekjen Hinca IP Pandjaitan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat baru-baru ini. 


Menanggapi gugatan itu, Ketua Insan Muda Demokrat Indonesia (IMDI) wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng), Talitti Paluge dalam keterangannya, Selasa (7/6/2016).


SBY dan Hincar dilaporkan terkait adanya dugaan pelanggaran Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) bodong yang dilaporkan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KemenkumHAM).


Laporan itu kemudian dimasukan ke PN Jakarta Pusat oleh Yanrizal Usman.


sby7


Taliti tegaskan, Yanrizal harus diberikan sanksi tegas oleh SBY, bila perlu pemecatan sebagai kader.

“Kami menilai ini tindakan yang akan merusak proses konsolidasi partai menuju pemenangan Pemilu Legislatif 2019 mendatang,” tekan dia dikutip kantor berita rmol.co.


Alasannya, itu tindakan penggagalan agenda-agenda partai maka layak untuk dipecat secara tidak terhormat.


Jajaran DPP tidak boleh ragu memberikan sanksi. Sebab, semua DPD dan DPC seluruh Indonesia solid dan siap menjaga keberadaan Ketum dan Sekjen untuk terus melakukan pembenahan secara internal.


“Mereka yang menggugat tidak memiliki dasar hukum dan tidak mengetahui proses Kongres IV di Surabaya waktu itu,” kata pengusaha muda ini.


Langkah SBY membenahi struktur partai maupun penempatan orang-orang di setiap struktur itu adalah mandataris semua peserta Kongres IV. “Semua peserta memberikan kewenangan pak SBY merancang model struktur yang dinamis sesuai kebutuhan partai menuju pemenangan Pileg 2019,” jelasnya.


“Jika gugatan itu masuk pengadilan maka IMDI Sulawesi tengah siap mobilisasi 100 pengacara dari Palu untuk membela pak SBY dan DPP,” tandas Talib.


SBY Harus Mundur Atau Dilengserkan


Terpisah, Ketua Umum Partai Pemersatu Bangsa (PBB) Eggi Sudjana mengaku prihatin dengan kader Partai Demokrat yang ikut terjerat berbagai kasus, baik tindak pidana korupsi maupun tindak pidana lainnya.


Disebutkan Eggi, terakhir dari anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu juga terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yaitu anggota Komisi III DPR RI I Putu Sudiartana.


“Kini giliran Ramadhan Pohan yang pernah sebagai anggota DPR dan Cagub di Medan. Ramadan pun terjerat sebagai tersangka kasus dugaan penipuan dan penggelapan di Polda Sumatera Utara (Poldasu),” ungkap Eggi, Kamis (21/07/2016).


Selain itu, lanjut Eggi, jauh sebelumnya juga banyak anak buah SBY yang terlibat skandal korupsi seperti M Nazarudin, Anas Urbaningrum, Andi Mallarangeng, Angelina Sondakh dan Sutan Bathugana.


“Hal ini secara internal Partai Demokrat gagal mengkader anggota untuk menjadi kader bangsa yang baik dan berguna buat rakyat,” tuturnya.


Oleh karena itu, kata Eggi, SBY harus bisa mempertanggung jawabkan moralnya dan mestinya mundur dari jabatannya sebagai Ketum Partai Demokrat.


“SBY mestinya harus mundur dong. Secara eksternal SBY mestinya juga minta maaf pada rakyat Indonesia, karena banyak anak buahnya yang korup dan menyusahkan rakyat,” tandasnya.


Senada, salah satu pendiri Partai Demokrat, Hencky Luntungan juga meminta SBY mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua umum Partai Demokrat.


Menurut Hencky, selain alasan elektabilitas partai turun, juga karena sekarang SBY sedang menghadapi gugatan sejumlah kader bintang mercy baik di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat maupun Pengadilan Tata Usaha Negara Jakartta Timur.


“Beliau tidak bisa mengadakan sebuah perbaikan. Dalam kondisi ini kan daya tariknya sudah enggak ada, wong  beliau presiden saja hancur partainya, apalagi beliau nggak presiden,” ungkap Hencky.


Jika hasil survei sebuah koran media nasional, elektabilitas Partai Demokrat anjlok hingga 4,5 persen, justru dari penghitungannya sudah hancur berantakan.


“(elektabilitas Partai Demokrat) Sudah tinggal tiga persen paling hebat,” beber Hencky yang juga ketua Indobarometer ini.


Sebagai salah satu pendiri yang ikut berjuang dari titik tiada menjadi ada dan menang, ia berharap SBY legowo untuk mundur ketimbang partai ini lebih hancur. Pilihan lain, menurut dia, SBY dimundurkan dengan tidak hormat lewat Kongres Luar Biasa.


“Kalau bicara pendiri, tentunya komunitas pendiri itu dari 99 orang kan tidak satu suara. Tapi kami asli pendiri, yang mendirikan partai ini, bukan partai ini diciptakan di Cikeas,” tegasnya.


Hencky kembali menekankan, elektabilitas partai yang kian drop ini sulit untuk diselamatkan jika SBY tetap bercokol sebagai ketum. “Dengan menghadapi tiga masalah cukup berat, apalagi dia akan konsolidasikan, susah,” cetusnya.


Menurut Hencky, selama ini SBY telah menjalankan sistem feodalisme di dalam kepartaian, bahkan ketika menjadi ketua dewan pembina. Satu per satu kader dan deklator di daerah langsung dipecat karena bersuara kritis. Hingga hanya tersisa satu deklator di Riau.


“Apalagi ketika dia melibatkan Ibas (Edhie Baskoro), yang tidak tahu apa-apa tentang partai ini. Kemudian dia melangkahi dan melupakan sejarah partai ini bahwa partai ini hanya didirikan di Cikeas, itu sangat naif, itu bahaya,” pungkas sosok yang juga terlibat dalam Badan Penyelamat Partai Demokrat yang melengserkan Anas Urbaningrum ini.




Source link



0 Response to "Bakal Rame….!! Digugat Kader Demokrat, 100 Pengacara Siap Bela SBY"

Posting Komentar